(Bidik OKU). Seperti informasi yang dilansir dari JPNN bahwasannya Mendikbud Anies
Baswedan menolak menjelaskan panjang lebar mengenai rencana pemerintah mengganti UNAS dengan ENAS ini. Soal perubahan unas ke enas, menteri asal Kuningan, Jawa Barat, itu tidak membantah, tetapi juga tidak membenarkannya.
Dia mengatakan bahwasannya di saat ini Kemendikbud berfokus pada urusan Evaluasi Kurikulum 2013 (K-13).
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara unas, yang
bakal berganti enas, terus menggeber rapat-rapat teknis persiapan
penyelenggaraan periode 2015. Kemarin misalnya, tim BSNP menggelar rapat
dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud.
"Kami berharap pekan depan sudah ada titik jelasnya. Sekarang masih
tahap usulan dari unas menjadi evaluasi nasional," kata Teuku Ramli
selaku anggota BSNP di Jakarta kemarin dikutip dari jpnn.
Menurut Ramli, pengubahan ini muncul dari kajian-kajian dan penyerapan
aspirasi dari beberapa pihak. Jadi tidak ditetapkan sepihak oleh
Kemendikbud atau BSNP saja. Tetapi juga menjaring persepsi dari
masyarakat terkait pelaksanaan unas selama ini. Seperti persepsi bahwa
unas itu menjadi ujian "mati-matian" para siswa untuk mengejar
kelulusan.
Kebijakan di dunia pendidikan yang sangat ditunggu oleh praktisi
pendidikan akan segera direalisasikan oleh Pemerintah. Kabar yang
beredar luas kali ini adalah mengenai Penghapusan Ujian Nasional. Ini merupakan langkah terobosan yang sangat dinanti oleh praktisi pendidikan di Indonesia.
Hal ini terkait dengan informasi dan juga pemberitaan yang mengabarkan
mengenai Ujian Nasional akan segera diganti dengan Evaluasi Nasional.
Kita tunggu kepastian dari pemerintah tentang penggantian penghapusan
Ujian Nasional UN ini dengan Evaluasi Nasional (Enas) dan juga alasan penyebab penggantian UN dengan Evaluasi Enas ini resmi dari Pemerintah dan Kemendikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar