Latest News

Masalah Gender dalam Dunia Pendidikan

JAKARTA - Masalah dalam dunia pendidikan tidak hanya soal kualitas. Hal lain yang juga perlu dicermati adalah kesenjangan gender. Misalnya, pada jenjang Sekolah Dasar (SD), kebanyakan pelajar adalah laki-laki. Sementara di jenjang SMA justru lebih banyak yaitu pelajar perempuan.

Kepala Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri, Kemdikbud Suharti menuturkan, anak laki-laki mulai tidak menyukai sekolah. "Data menunjukkan, bukan hanya tidak senang pada sekolah, namun juga pada opportunity cost. Jadi anak laki-laki di jenjang lebih tinggi yang sudah bisa bekerja, lebih memilih bekerja. Hal itu karena ekonomi," ungkap Suharti di Kemdikbud, Jakarta, Rabu (16/3/2016).

Dia mengimbuhkan, anak-anak yang lahir dari keluarga kurang mampu biasanya didorong untuk bisa mencari nafkah daripada mengejar pendidikan setinggi-tingginya.

Sementara pada sisi pendidik, guru perempuan jauh lebih banyak dibandingkan dengan guru laki-laki. Namun jumlah kepala sekolah perempuan justru masih sedikit.

"Sayangnya dari hasil UKG, performa guru perempuan jauh lebih rendah dari guru laki-laki. Performa guru perempuan terlihat baik pada awal usia 30-an. Namun di atas 30-an performa mereka akan menurun karena merasa sudah aman, sehingga keinginan untuk meningkatkan kualitas menurun," ujarnya.

Suharti juga menambahkan, fasilitas di lingkungan sekolah juga seharusnya memperhatikan gender. Misalnya, pada tangga sekolah, perlu diperhatikan seberapa tinggi tangga itu agar bisa dicapai oleh siswa perempuan.

"Lalu juga meja, dulu di depan meja itu diberi papan supaya anak laki-laki tidak iseng pada siswi yang menggunakan rok. Kemudian lemari buku, bagaimana lemari itu juga bisa dijangkau oleh siswi karena mereka jauh lebih pendek dari laki-laki," tambahnya.
 
Sumber berita: news.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BIDIK OKU Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Gambar tema oleh mammuth. Diberdayakan oleh Blogger.